Penyebab : Bakteri Erwinia papayae
Inang : pepaya, inang alternative (melon, tomat dan kacang tunggak)
Gejala :
- Tangkai dan dan batang yang masih hijau terdapat bercak kebasah-basahan
- Daun tanaman muda akan menguning dan busuk (dimulai dari pucuk)
- Tunas muda akan mengalami kematian dan diikuti dengan matinya seluruh bagian tanaman
- Pada helaian daun terdapat bercak2 kering dengan bentuk yang tidak teratur selanjutnya meluas sepanjang tulang2 daun
- Jika penyakit telah menyerang batang, batang akan busuk, semua daunnya akan gugur, hingga tanaman menjadi gundul
- Pucuk yang terserang akan hilang dan menyebabkan batang mengering
- Pada akhirnya tanaman akan mati
Daur Penyakit :
- Infeksi terjadi pada sisi atas maupun bawah daun
- Berkembang pada musim hujan, ketika kelembaban tinggi
- Penularan sangat cepat dimulai dari daun,pucuk, batang, buah, tangkai kemudian menjalar ke seluruh bagian tanaman
- Tanah yg lembap, suhu rendah, dan curah hujan tinggi kondisi paling baik bagi perkembangbiakan dan penyebaran bakteri.
- Menyerang pohon sehat melalui lubang alami, luka, atau melalui biji dan alat pertanian pada saat pemangkasan
- Bakteri akan tetap bertahan pada biji buah pepaya yg terinfeksi meski melalui tahap pengeringan hingga 30 hari
Pengendalian :
- Konsep budidaya tanaman sehat
- Pengendalian serangga pengunjung pada tanaman papaya karena bakteri layu erwinia ditularkan oleh serangga vector dari tanaman sakit kepada tanaman sehat (masih belum pasti)
- Membongkar tanaman yang sakit sampai ke akar-akarnya dan dibakar
- Penyemprotan secara kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotic dengan bahan aktif kasugamisin, steptomisin sulfat, asam oksolonik, validamisin atau oksitetrasiklin
- Pencegahan : pengocoran pestisida organic pada tanah setiap 1 bulan sekali
- Penyemprotan herbisida sebelum menanam bibit baru
Sumber : Balittbu, Trubus, International Tropical Fruits Network (TFNet) – www.itfnet.org